Pagi ini, seperti pagi2 biasanya aku mengantarkan Icha dan Ima ke sekolah yg kira2 10 menitanlah dari rumah. Tapi pagi ini aku kembali disuguhkan pemandangan yang sebenrnya sih sudah setiap hari aku lihat, tapi seakan2 akhirnya pemandangan itu jadi rutinitas yg memang begitu adanya setiap hari. Tapi entahlah pagi ini mataku melihat itu dan mengirim sinyal ke otakku untuk berfikir melihatnya, (emanglah, suka lama juga aku mikir, telmi kata temen2, hihihi. Tapi gak papalah dari pada ga mikir sama sekali). Pemandangan sederhana sih, sederhana banget......
Cuma seorang ibu yang setiap hari mengantar anaknya sekolah (lha bedanya ma aku apa??). Tapi ini emang beda..beda banget. Kalo aku ngantar jemput anak2ku naik motor setiap harinya, lha si ibu tadi jalan kaki. (terus istimewanya apa pasti gitu pertanyaan selanjutnya). Beda bangettzz..si ibu berjalan kaki sambil mendorong kursi roda anaknya setiap hari pulang pergi, karena si anak menderita Folio yg mengakibatkan tidak bs berjalan, dan aktifitas dorong mendorong itu yah sudah berlangsung sejak si anak TK sampai sekarang si anak kelas 5. Wow, Subhanallah. 6 tahun seorang ibu mengorbankan waktunya untuk mengantar dan menunggui sianak hingga pulang sekolah dengan sabar dan tanpa mengeluh berjalan kaki setiap hari, memayungi anaknya ketika hujan dan panas, serta melayani anaknya tadi dengan penuh keikhlasan. Fantastik, saluutttt euy, kalo aku ditanya bs ga seperti itu?? pasti kalo bibirku yg jawab, "heemm, udah biasa, namanya juga anak..hehehe". (sambil sedikit sombong ngerasa lebih hebat sebagai ibu pada anaknya), kalo hatiku yg jawab: "Ya Allah, kenapa sih anak ini @$#%$^%&&*&*, terus bapaknya lagi oalaaahh *(**%^$^," (hahahha, tapi ga ding Insya Allah ga lah). Fenomena ini banyak sih kita jumpai disekeliling kita, bukan cuma kayak kasus diatas yg barusan aku ceritain, cerita tentang seorang ibu yang harus menjadi buruh bangunan demi anak2nya, menjadi pemecah batu ditengah panas dan hujan, menjadi penjual sayur atau pedagang dipasar dengan membawa anak2nya yg masih bayi merah, Allahu Akbar, dan masih banyak lagi cermin2 yg sebenernya jika kita telaah harusnya menjadikan diri kita lebih banyak bersyukurnya ma Allah atas semua nikmat yg udah dilimpahin ke kita selama ini tapi kadang kita dustakan. Di Q.S Ar Rahman ayat 55 Allah bertanya tuh ma kita: FABI-AYYI ALA-I ROBBIKUMA-TUKATHTHIBAN (lalu nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan??), OMG, kayaknya ga sanggup deh kalo disuruh mendustakan nikmat2 yang diberikanNya buat kita. Tapi kenikmatan dunia telah membuat kita melupakan semua cerita itu. Dasar..dasar, manusia. Padahal udh jelas2 diancam ma Allah yang isinya “Dan (ingatlah juga) ketika Robb kalian mengatakan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka ketahuilah sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih’.” (QS. 14: 7). Tapi teteep aja ne kita kadang2 kagak takut. ck..ck..ck. Dilain waktu saat pergi jalan2 ma suami, aku lihat dijalan seorang laki2 setengah baya, yang menarik becak dengan sekuat tenaga demi kebutuhan keluarganya, demi hidup istri dan anak2nya, Ya Allah...kerasnya hidup tergambar jelas di wajahnya yg berkeringat dan terukur diotot lengan dan kakinya, memacu semangatnya tuk mengantarkan si penumpang ke tempat tujuan dengan selamat demi sekilo beras yang harus ditebusnya. Tanpa sadar ne (kadang2 sadar sih, hahah) aku memeluk erat suami dan mencium punggungnya, sambil berkata ni hati, terima kasih ya Yank, betapa jihadmu demi keluarga terlalu besar bagi kami artinya, moga Allah mengmpuni semua kesalahanmu dan memasukkan engkau ke dalam syurgaNya bersama dengan Mujahid2 yang berjuang dijalanNya. Aahhh, lagi2 semua itu dilakukan oleh laki2 dan perempuan yg bersatu membentuk perkawinan yang akhirnya menjadi seorang ayah dan ibu. Berkorban apa saja demi kebahagiaan hidup anak2nya, sampe istilah kata ni ya kepala jadi kaki, kaki jadi kepala yang penting jadi dah tuh anak manusia yang berguna buat Agama, orang tua, dan sesama. halah...halah. Orang Jawa bilang, Le, nduk suk nek wes gede dadi wong sing mukti yo, mikul dhuwur mendem jero, artinya: Liat di google translation, wkwkwk. Lha kalo halak batak bilang Anakkonki do Hamoraon di au (bener ga sih tulisannya?? heheh). Tapi ya emang begono lah gambaran harapan si ortu tadi ma anaknya. Biarpun kadang orang tua ni susah ngungkapin rasa sayangnya ke anak, ntahlah, mungkin karena jaim, biar berwibawa, atau emang ga ngeh bilang sayang ke anak itu gimana (termasuk aku kadang2, suami juga ding, hihihihi) Padahal menurut penelitian, 5 menit bermain dengan anak, menatap mata mereka ketika mereka bicara, dan memeluk hangat mereka itu sudah memberikan rasa nyaman dan membuat anak merasa mendapat perhatian dan kasih sayang penuh dari orang tuanya (itu menurut penelitian lho, soalnya aku juga ga pernah tuh buat penelitian2 begitu, pas waktu kuliah dulu di fakultas hukum sekalinya buat penelitian tentang pencurian kelapa sawit, halah...ga nyambung sama sekali malah. Tapi pas aku cobain tentang penelitian anak itu emang manjur kok, pas bangetlah, biarpun agak kurang2 sikit tapi its ok tinggal tambah gula garam dikit, this is it...jadi perpaduan orang tua dan anak yang serasi). Paaasss banget emang kalo Allah tuh ya menyuruh kita ni makhluknya yg disebut manusia (kalo binatang mah kagak usah) agar berbuat baik pada kedua orang tuanya alias birrul wa lidain. Q. S Luqman ayat 14-15: لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ 14. “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” وَإِن جَاهَدَاكَ عَلى أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ 15. “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” Artinya apa ni ayat? Allah mewajibkan kepada semua manusia agar patuh dan taat kepada orang tua. Karena seorang ibu itu mengandung dengan segala kepayahan dan kesulitan. Seorang ibupun menyusui sampai berusia dua tahun. Allah mengharuskan pula agar bersyukur kepada-Nya atas semua nikmat yang diberikan dengan cara melakukan semua bentuk taat. Dan hendaknya berterima kasih pula kepada orang tua dengan cara melakukan kebaikan dan taat. Karena semua akan kembali kepada Allah, dan Allah akan membalas semua perbuatan yang dilakukan manusia. Jika orang tua mengajak kepada kufur atau dosa, maka jangan ikuti keinginanya dengan penolakan yang lembut dan bijaksana.Karena ketaatan itu haruslah dalam kebajikan. Dan jangan sampai penolakan itu dilakukan dengan perangai yang buruk. Ikutilah orang yang banyak bertaubat dan banyak melakukan kebaikan. Karena setelah kehidupan ini pastilah semuanya akan kembali kepada Allah Swt dan akan terungkap semua perbuatan yang telah dilakukan oleh setiap orang dan akan diberi ganjaran sesuai dengan perbuatannya. Subhanallah, begitu indahnya Al quran mengatur gimana cara kita berbuat baik ma kedua orang tua, tinggal kitanya ja kok mengikuti patokan2 itu (kan ga mumet dan repot mikirin caranya gimana buat baik ma ortu, ya kan?? hehehh). Emang sih ga dipungkirin banyak juga ortu yg durhaka ma anaknya, nah lho emang ada ortu yg durhaka ma anaknya?? Aadaaa, ada. Contohnya gimana, ni ada cerita ya, seorang ibu yg menjadi pengamen di bus. terus pas mau ngamen ni, si anak rewel, yah biasalah mungkin kepanasan, haus dll yg buat si anak ni ga nyaman, eh si ibu ngambil sebutir pil terus di bagi 2 ma ibunya yg separuh pil ni td dimasuk ke dalam botol air minum anaknya, diublek2 hingga larut terus diisaplah tuh botol dot td ma anaknya, ga nyampe semenit si anak diem tidur. Ampe sore ga bangun2, lhadalah ternyata yg dikasih ne ya obat todur, supaya anaknya ga rewel ibunya dengan tenang bisa ngamen, oalah, kuejem bener ni ibu yak?? ga mikir emang dia kalo tuh obat tidur bisa membuat sel2 otak anaknya jd terganggu syarafnya. Ya ga lah, kalo mikirkan ga dilakuin, ga mikir atau ga tau kali, yg dia tau adalah bagaimana mengamen dan mengumpulkan uang buat ganjel perutnya dan perut anak2nya dirumah. Tapi ya tetep durhaka ma anaknya yg dicekokin obat tidur. Atau ibu2 yg menyewakan anak2nya buat dijadikan pengemis dijalan, atau ayah yang menyuruh anak atau istrinya bekerja sementara dia sendiri di warung kopi seharian, begh ya kejadian ortu yg durhaka ma anaknya. Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya daripada Abu Hurairah r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Hak anak yang harus dilaksanakan oelh orang tua ada tiga iaitu Memilihkan nama yang baik ketika lahir Mengajari kitab Allah s.w.t. (Memberi didikan agama) Harus dikahwinkan jika telah dewasa (jangan sampai tergoda sehingga berlacur) Umar Bin Khattab ni ditanya ma org yang mengadu bahwa anaknya durhaka padanya, apa sih hak anak ma ortunya, terus beliau menjawab: "Ada hak yakni harus memilihkan ibu yang berketurunan baik, jangan sampai tercela kerana ibunya, harus memberi nama yang baik, harus mengajari kitab Allah s.w.t." Maka berkata anak itu: "Demi Allah, dia tidak memilihkan untukku ibuku, dia membeli budak wanita dengan harga 400 dirham dan itu ibuku, dia tidak memberi nama yang baik untukku, saya dinamai kelawar jantan dan saya tidak diajari kitab Allah s.w.t. walau satu ayat." Maka Umar r.a. menoleh kepada ayahnya dan berkata: "Engkau telah durhaka kepada anakmu sebelum ia durhaka kepadamu. Pergilah engkau dari sini." Sebagian anak bermasalah dgn ortu mereka karena perbedaan paham, si anak merasa terlalu dikekang dan tidak menemukan kedamaina dirumah dan merasa ga dianggap dirumah, sementara si ortu merasa si anak ga menghormati mereka padahal si ortu udah merasa melengkapi semua kebutuhan anaknya. Ia, aku juga dulu merasa begitu, dan rata2 orang ni yg lagi dalam proses pencarian jati diri tuh begitu, maunya menang sendiri dan selalu bentrok dengan org tua. Tapi..setelah aku jadi ortu, oalah baru kerasa betapa sih capeknya emak dan bapakku tuh menjaga diriku yg bengal ini, mendidikku dengan ilmu agama dan umum, menjadikanku seorang wanita yang kuat dan bersemangat, mendoakan aku dgn tiada hentinya setiap saat, begitu khawatir ketika aku sakit, Ya Allah, sungguh aku telah melakukan suatu kesalahan menyia2kan mereka dulu. Tapi, ketika aku punya anak, maka tangan m,erekalah yg kucari untuk kucium dgn hikmat ketika aku pergi, bersimpuhku dihadapan mereka memohon restu dan kecupan di kening adalah hal yang sangat kunantikan, baru kerasa deh saat ayah dan ibuku ga da lagi, Semoga Allah memasukkan mereka ke Syurga dan melapangkan kubur mereka dengan kelimpahan Rahmat, serta mengampuni semua kesalahan Beliau, Amin. Jadi ni ceritanya ya, mumpung ni mumpung..ortu masih ada udah deh baikan ma mereka, jalin silaturahim yang baik dengan mereka dan berbuat baiklan pada beliau berdua, bagi yg ortunya udh ga ada ya didoain setiap saat, menyambung silaturahim dengan kerabat ataupun org yg biasa mereka datangi ketika masih hidup, Insya Allah mereka akan memperoleh kedamaian dalam kuburnya. Amin. Dari pada sekarang ortu masih ada beranteem molo tapi kalo perlu apa2 masih minta juga ma mereka, bah...ga tau diri banget. (kayaknya, hehehe) Ntar disumpahin jadi kecebong kan ga enak banget tuh dikejer2 ma ikan gabus. Lagian ni ya kalo difikir2 kita selalu aja nuntut ma ortu ini itu, ortu pernah ga sih nuntu macem2 ma anaknya kecuali menginkan kita mengikuti aturan mereka yg kita anggap kolot tapi itu baik bagi kita, mereka hanya ingin melindungi kita yah walaupun caranya sedikit over protective, terus kalo difikir2 lagi ni yah napa sih kita ga ngikut aja aturan yg mereka buat, sebab tanpa kita sadari kitapun telah membuat aturan yg kita inginkan orang lain tuk mematuhinya sebagai wujud pengaharapan dari diri kita untuk dihargai oleh orang lain yang menyatakan integritas kita itu ada. Napa harus konfrontasi dulu ya, ck..ck..ckk Ya udah deh ga tau lagi mo nulis apa, lagian ni juga disempet2in nunggu si Ima pulang sekolah, dr pada manyun kan mayan bisa buat tulisan, hahahah.
Cuma seorang ibu yang setiap hari mengantar anaknya sekolah (lha bedanya ma aku apa??). Tapi ini emang beda..beda banget. Kalo aku ngantar jemput anak2ku naik motor setiap harinya, lha si ibu tadi jalan kaki. (terus istimewanya apa pasti gitu pertanyaan selanjutnya). Beda bangettzz..si ibu berjalan kaki sambil mendorong kursi roda anaknya setiap hari pulang pergi, karena si anak menderita Folio yg mengakibatkan tidak bs berjalan, dan aktifitas dorong mendorong itu yah sudah berlangsung sejak si anak TK sampai sekarang si anak kelas 5. Wow, Subhanallah. 6 tahun seorang ibu mengorbankan waktunya untuk mengantar dan menunggui sianak hingga pulang sekolah dengan sabar dan tanpa mengeluh berjalan kaki setiap hari, memayungi anaknya ketika hujan dan panas, serta melayani anaknya tadi dengan penuh keikhlasan. Fantastik, saluutttt euy, kalo aku ditanya bs ga seperti itu?? pasti kalo bibirku yg jawab, "heemm, udah biasa, namanya juga anak..hehehe". (sambil sedikit sombong ngerasa lebih hebat sebagai ibu pada anaknya), kalo hatiku yg jawab: "Ya Allah, kenapa sih anak ini @$#%$^%&&*&*, terus bapaknya lagi oalaaahh *(**%^$^," (hahahha, tapi ga ding Insya Allah ga lah). Fenomena ini banyak sih kita jumpai disekeliling kita, bukan cuma kayak kasus diatas yg barusan aku ceritain, cerita tentang seorang ibu yang harus menjadi buruh bangunan demi anak2nya, menjadi pemecah batu ditengah panas dan hujan, menjadi penjual sayur atau pedagang dipasar dengan membawa anak2nya yg masih bayi merah, Allahu Akbar, dan masih banyak lagi cermin2 yg sebenernya jika kita telaah harusnya menjadikan diri kita lebih banyak bersyukurnya ma Allah atas semua nikmat yg udah dilimpahin ke kita selama ini tapi kadang kita dustakan. Di Q.S Ar Rahman ayat 55 Allah bertanya tuh ma kita: FABI-AYYI ALA-I ROBBIKUMA-TUKATHTHIBAN (lalu nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan??), OMG, kayaknya ga sanggup deh kalo disuruh mendustakan nikmat2 yang diberikanNya buat kita. Tapi kenikmatan dunia telah membuat kita melupakan semua cerita itu. Dasar..dasar, manusia. Padahal udh jelas2 diancam ma Allah yang isinya “Dan (ingatlah juga) ketika Robb kalian mengatakan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka ketahuilah sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih’.” (QS. 14: 7). Tapi teteep aja ne kita kadang2 kagak takut. ck..ck..ck. Dilain waktu saat pergi jalan2 ma suami, aku lihat dijalan seorang laki2 setengah baya, yang menarik becak dengan sekuat tenaga demi kebutuhan keluarganya, demi hidup istri dan anak2nya, Ya Allah...kerasnya hidup tergambar jelas di wajahnya yg berkeringat dan terukur diotot lengan dan kakinya, memacu semangatnya tuk mengantarkan si penumpang ke tempat tujuan dengan selamat demi sekilo beras yang harus ditebusnya. Tanpa sadar ne (kadang2 sadar sih, hahah) aku memeluk erat suami dan mencium punggungnya, sambil berkata ni hati, terima kasih ya Yank, betapa jihadmu demi keluarga terlalu besar bagi kami artinya, moga Allah mengmpuni semua kesalahanmu dan memasukkan engkau ke dalam syurgaNya bersama dengan Mujahid2 yang berjuang dijalanNya. Aahhh, lagi2 semua itu dilakukan oleh laki2 dan perempuan yg bersatu membentuk perkawinan yang akhirnya menjadi seorang ayah dan ibu. Berkorban apa saja demi kebahagiaan hidup anak2nya, sampe istilah kata ni ya kepala jadi kaki, kaki jadi kepala yang penting jadi dah tuh anak manusia yang berguna buat Agama, orang tua, dan sesama. halah...halah. Orang Jawa bilang, Le, nduk suk nek wes gede dadi wong sing mukti yo, mikul dhuwur mendem jero, artinya: Liat di google translation, wkwkwk. Lha kalo halak batak bilang Anakkonki do Hamoraon di au (bener ga sih tulisannya?? heheh). Tapi ya emang begono lah gambaran harapan si ortu tadi ma anaknya. Biarpun kadang orang tua ni susah ngungkapin rasa sayangnya ke anak, ntahlah, mungkin karena jaim, biar berwibawa, atau emang ga ngeh bilang sayang ke anak itu gimana (termasuk aku kadang2, suami juga ding, hihihihi) Padahal menurut penelitian, 5 menit bermain dengan anak, menatap mata mereka ketika mereka bicara, dan memeluk hangat mereka itu sudah memberikan rasa nyaman dan membuat anak merasa mendapat perhatian dan kasih sayang penuh dari orang tuanya (itu menurut penelitian lho, soalnya aku juga ga pernah tuh buat penelitian2 begitu, pas waktu kuliah dulu di fakultas hukum sekalinya buat penelitian tentang pencurian kelapa sawit, halah...ga nyambung sama sekali malah. Tapi pas aku cobain tentang penelitian anak itu emang manjur kok, pas bangetlah, biarpun agak kurang2 sikit tapi its ok tinggal tambah gula garam dikit, this is it...jadi perpaduan orang tua dan anak yang serasi). Paaasss banget emang kalo Allah tuh ya menyuruh kita ni makhluknya yg disebut manusia (kalo binatang mah kagak usah) agar berbuat baik pada kedua orang tuanya alias birrul wa lidain. Q. S Luqman ayat 14-15: لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ 14. “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” وَإِن جَاهَدَاكَ عَلى أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ 15. “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” Artinya apa ni ayat? Allah mewajibkan kepada semua manusia agar patuh dan taat kepada orang tua. Karena seorang ibu itu mengandung dengan segala kepayahan dan kesulitan. Seorang ibupun menyusui sampai berusia dua tahun. Allah mengharuskan pula agar bersyukur kepada-Nya atas semua nikmat yang diberikan dengan cara melakukan semua bentuk taat. Dan hendaknya berterima kasih pula kepada orang tua dengan cara melakukan kebaikan dan taat. Karena semua akan kembali kepada Allah, dan Allah akan membalas semua perbuatan yang dilakukan manusia. Jika orang tua mengajak kepada kufur atau dosa, maka jangan ikuti keinginanya dengan penolakan yang lembut dan bijaksana.Karena ketaatan itu haruslah dalam kebajikan. Dan jangan sampai penolakan itu dilakukan dengan perangai yang buruk. Ikutilah orang yang banyak bertaubat dan banyak melakukan kebaikan. Karena setelah kehidupan ini pastilah semuanya akan kembali kepada Allah Swt dan akan terungkap semua perbuatan yang telah dilakukan oleh setiap orang dan akan diberi ganjaran sesuai dengan perbuatannya. Subhanallah, begitu indahnya Al quran mengatur gimana cara kita berbuat baik ma kedua orang tua, tinggal kitanya ja kok mengikuti patokan2 itu (kan ga mumet dan repot mikirin caranya gimana buat baik ma ortu, ya kan?? hehehh). Emang sih ga dipungkirin banyak juga ortu yg durhaka ma anaknya, nah lho emang ada ortu yg durhaka ma anaknya?? Aadaaa, ada. Contohnya gimana, ni ada cerita ya, seorang ibu yg menjadi pengamen di bus. terus pas mau ngamen ni, si anak rewel, yah biasalah mungkin kepanasan, haus dll yg buat si anak ni ga nyaman, eh si ibu ngambil sebutir pil terus di bagi 2 ma ibunya yg separuh pil ni td dimasuk ke dalam botol air minum anaknya, diublek2 hingga larut terus diisaplah tuh botol dot td ma anaknya, ga nyampe semenit si anak diem tidur. Ampe sore ga bangun2, lhadalah ternyata yg dikasih ne ya obat todur, supaya anaknya ga rewel ibunya dengan tenang bisa ngamen, oalah, kuejem bener ni ibu yak?? ga mikir emang dia kalo tuh obat tidur bisa membuat sel2 otak anaknya jd terganggu syarafnya. Ya ga lah, kalo mikirkan ga dilakuin, ga mikir atau ga tau kali, yg dia tau adalah bagaimana mengamen dan mengumpulkan uang buat ganjel perutnya dan perut anak2nya dirumah. Tapi ya tetep durhaka ma anaknya yg dicekokin obat tidur. Atau ibu2 yg menyewakan anak2nya buat dijadikan pengemis dijalan, atau ayah yang menyuruh anak atau istrinya bekerja sementara dia sendiri di warung kopi seharian, begh ya kejadian ortu yg durhaka ma anaknya. Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya daripada Abu Hurairah r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Hak anak yang harus dilaksanakan oelh orang tua ada tiga iaitu Memilihkan nama yang baik ketika lahir Mengajari kitab Allah s.w.t. (Memberi didikan agama) Harus dikahwinkan jika telah dewasa (jangan sampai tergoda sehingga berlacur) Umar Bin Khattab ni ditanya ma org yang mengadu bahwa anaknya durhaka padanya, apa sih hak anak ma ortunya, terus beliau menjawab: "Ada hak yakni harus memilihkan ibu yang berketurunan baik, jangan sampai tercela kerana ibunya, harus memberi nama yang baik, harus mengajari kitab Allah s.w.t." Maka berkata anak itu: "Demi Allah, dia tidak memilihkan untukku ibuku, dia membeli budak wanita dengan harga 400 dirham dan itu ibuku, dia tidak memberi nama yang baik untukku, saya dinamai kelawar jantan dan saya tidak diajari kitab Allah s.w.t. walau satu ayat." Maka Umar r.a. menoleh kepada ayahnya dan berkata: "Engkau telah durhaka kepada anakmu sebelum ia durhaka kepadamu. Pergilah engkau dari sini." Sebagian anak bermasalah dgn ortu mereka karena perbedaan paham, si anak merasa terlalu dikekang dan tidak menemukan kedamaina dirumah dan merasa ga dianggap dirumah, sementara si ortu merasa si anak ga menghormati mereka padahal si ortu udah merasa melengkapi semua kebutuhan anaknya. Ia, aku juga dulu merasa begitu, dan rata2 orang ni yg lagi dalam proses pencarian jati diri tuh begitu, maunya menang sendiri dan selalu bentrok dengan org tua. Tapi..setelah aku jadi ortu, oalah baru kerasa betapa sih capeknya emak dan bapakku tuh menjaga diriku yg bengal ini, mendidikku dengan ilmu agama dan umum, menjadikanku seorang wanita yang kuat dan bersemangat, mendoakan aku dgn tiada hentinya setiap saat, begitu khawatir ketika aku sakit, Ya Allah, sungguh aku telah melakukan suatu kesalahan menyia2kan mereka dulu. Tapi, ketika aku punya anak, maka tangan m,erekalah yg kucari untuk kucium dgn hikmat ketika aku pergi, bersimpuhku dihadapan mereka memohon restu dan kecupan di kening adalah hal yang sangat kunantikan, baru kerasa deh saat ayah dan ibuku ga da lagi, Semoga Allah memasukkan mereka ke Syurga dan melapangkan kubur mereka dengan kelimpahan Rahmat, serta mengampuni semua kesalahan Beliau, Amin. Jadi ni ceritanya ya, mumpung ni mumpung..ortu masih ada udah deh baikan ma mereka, jalin silaturahim yang baik dengan mereka dan berbuat baiklan pada beliau berdua, bagi yg ortunya udh ga ada ya didoain setiap saat, menyambung silaturahim dengan kerabat ataupun org yg biasa mereka datangi ketika masih hidup, Insya Allah mereka akan memperoleh kedamaian dalam kuburnya. Amin. Dari pada sekarang ortu masih ada beranteem molo tapi kalo perlu apa2 masih minta juga ma mereka, bah...ga tau diri banget. (kayaknya, hehehe) Ntar disumpahin jadi kecebong kan ga enak banget tuh dikejer2 ma ikan gabus. Lagian ni ya kalo difikir2 kita selalu aja nuntut ma ortu ini itu, ortu pernah ga sih nuntu macem2 ma anaknya kecuali menginkan kita mengikuti aturan mereka yg kita anggap kolot tapi itu baik bagi kita, mereka hanya ingin melindungi kita yah walaupun caranya sedikit over protective, terus kalo difikir2 lagi ni yah napa sih kita ga ngikut aja aturan yg mereka buat, sebab tanpa kita sadari kitapun telah membuat aturan yg kita inginkan orang lain tuk mematuhinya sebagai wujud pengaharapan dari diri kita untuk dihargai oleh orang lain yang menyatakan integritas kita itu ada. Napa harus konfrontasi dulu ya, ck..ck..ckk Ya udah deh ga tau lagi mo nulis apa, lagian ni juga disempet2in nunggu si Ima pulang sekolah, dr pada manyun kan mayan bisa buat tulisan, hahahah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar