Senin, 06 Januari 2014

Suku Batak Makan Orang, Sejarah Masa Lalu

Batak memakan daging manusia, adalah fakta historis di masa lalu. Kini, setelah batak menyerap agama Kristen, kanibalisme pun perlahan ditinggalkan.
Memakan daging manusia oleh manusia diistilahkan dengan kanibalisme. Kanibalisme banyak terjadi di beberapa peradaban manusia. Pada masa lalu di kepulauan Pasifik seperti Fiji, kanibalisme sering dilakukan penduduk setempat. Menurut novel sastrawan, China pernah mengalami kelaparan hebat
setelah perang yang berkepanjangan di masa Mao Tze Tung dan ketika itu hampir tidak ada yang bisa dimakan selain daging manusia. Sang ayah mewasiatkan, jika kelak dirinya mati lebih dahulu, maka anak isteri yang ditinngal boleh memakan dagingnya. Kanibalisme juga dialami Afrika, terjadi karena kekurangan makanan. Dalam perang sipil di Maluku, perilaku sadisme memakan daging musuh juga terjadi. Bahkan Sumanto memakan daging manusia untuk menambah kesaktiannya. Dalam pandangan inilah, kanibalisme memang benar-benar historis dalam budaya manusia.

Misteri Manusia Pendek Keinci, Jambi

Mungkin dari kita semua pernah membaca kisah mengenai makhluk yang satu ini di beberapa majalah ataupun surat kabar, kerana keanehannya ramai yang sudah mengulasnya. Orang pendek ialah nama yang diberikan kepada sebentuk yang unik (manusia?) yang sudah dilihat ramai orang selama ratusan tahun yang kerap muncul di sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera. Walaupun tak sedikit orang yang pernah melihatnya, kewujudan orang pendek hingga sekarang masih merupakan teka-teki. Tidak ada seorangpun yang tahu, sebenarnya makhluk jenis apakah yang sering disebut sebagai orang pendek itu. Tidak pernah ada laporan yang memberitakan bahawa seseorang itu pernah menangkap atau menemukan jasad makhluk ini, namun hal itu berbanding sebaliknya dengan banyaknya laporan dari beberapa orang yang
mengatakan pernah melihat makhluk tersebut. Sekadar informasi, Orang pendek ini termasuk didalam salah satu kajian Cryptozoolgy, begitulah yang dapat saya perolehi dari beberapa sumber. Ekspedisi pencarian Orang Pendek sudah beberapa kali di lakukan di Kawasan Kerinci, Salah satunya adalah ekspedisi yang didanai oleh National Geographic Society. National Geographic sangat tertarik mengenai legenda Orang Pendek di Sumatera, beberapa peneliti dan pengkaji telah mereka kirimkan kesana untuk melakukan penelitian mengenai makhluk tersebut.

Suku Anak Dalam Jambi, Misteri dan Sejarah

1. Sebutan Diri
Kelompok masyarakat terasing yang bermukim di sekitar pegunungan duabelas Jambi menyebut diri Orang Rimba yang dibedakan dengan masyarakat luar, yang disebut orang terang. Anak Dalam juga merupakan sebutan diri yang mereka senangi, dan mereka sangat marah jika disebut orang Kubu, sebutan itu dianggap merendahkan diri mereka. Dalam percakapan antar warga masyarakat jambi tentang orang Kubu tercermin dari ungkapan seseorang yang menunjukan segi kedudukan dan kebodohan, misalnya membuang sampah sembarangan diumpat “Kubu kau….!”. sebutan lain yang disenangi orang rimba ialah “sanak”, yaitu cara memanggil seseorang yang belum kenal dan jarang bertemu. Bila sudah sering bertemu maka panggilan akrab ialah “nco” yang berarti kawan.(Soetomo, 1995:58)
Senada dengan diatas Butet Manurung juga mengemukakan bahwa, kubu berarti kotor, primitif, kafir, atau arti lain yang senada. Kata ini sebenarnya berasal dari Orang Rimba yang justru dipakai oleh orang luar untuk menunjukan identitas Orang Rimba yang “primitif”. Di kemudian hari, penyebutan ini ternyata mempengaruhi cara pandang dan perilaku Orang Rimba bila berhadapan dengan orang luar. Mereka menjadi merasa rendah diri dan hilang kepercayaan terhadap dirinya sendiri. (Manurung, 2007:41)

2. Asal Usul Suku Anak Dalam (Orang Rimba)
Tentang asal usul Suku Anak Dalam (Muchlas, 1975) menyebutkan bermacam cerita/hikayat dari penuturan lisan yakni: Cerita Buah Gelumpang, Tambo Anak Dalam (Minangkabau), Cerita Orang Kayu Hitam, Cerita Seri Sumatera Tengah, Cerita Perang Jambi dengan Belanda, Cerita Tambo Sriwijaya, Cerita Turunan Ulu Besar dan Bayat, Cerita tentang Orang Kubu. Dari cerita/hikayat tersebut Muchlas menarik kesimpulan bahwa Anak Dalam berasal dari tiga keturunan:

Indonesia Di Jajah Selama 3,5 Abad Hanya Karena Sebuah Buku

Tahukah Anda bahwa karena sebuah bukulah maka bangsa Belanda bisa sampai di Nusantara dan melakukan penjajahan atas bumi yang kaya raya ini selama berabad-abad? Buku tersebut berjudul Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien , yang ditulis Jan Huygen van Linshoten di tahun 1595.
Inilah kisahnya:


MENGUAK AURA MISTIS BIOLA STRADIVARIUS

Hingga kini, bunyi biola karya Antonio Stradivarius (murid dari Antonio Amati ) masih tidak terkalahkan dengan bunyi biola buatan siapapun. Bahkan untuk satu biola asli buatan Stradivarius dihargai lebih dari 3 milyar rupiah !!!

Aura melodius biola ini, konon tidak ada yang sanggup menyamainya dan bahkan tidak ada satu orangpun yang mengetahui cara pembuatannya, karena sang pembuat biola ini , ANTONIO STRADIVARI dari Cremona Italia yang hidup tahun yang dilahirkan tahun 1644, ini telah membakar habis semua dokumen-dokumen tentang cara-cara dan ramuan biolanya itu sebelum akhirnya dia meninggal dunia pada tanggal 18 Desember 1737 di tanah kelahirannya, Cremona-Italia !!! Dari sekitar 1.100 instrumen musik karyanya, hanya 650 saja yang masih ada hingga saat ini.
Ada apa gerangan???