Minggu, 01 Januari 2012

BETAPA SOMBONGNYA AKU...

Apakah dunia ini dicipta untuk dihuni? Apapun jawabannya, yang pasti aku telah menginjakkan kakiku di atasnya. Apakah memang aku yang bertanggung jawab atas kelestariannya? namun mengapa suatu saat dia akan hancur, Kalau memang aku yang harus bertanggung jawab menjaganya?.....
 Apakah dunia ini dicipta hanya untuk mengenalkan Tuhan bagi semua ciptaanNya? Mengapa tidak cukup syurga yang begitu indah untuk membuktikan keindahan dan kasih sayangNya? Dunia ini dicipta sebagai tempat tempaan makhluknya, Makhluk yang mana? Siapa makhluk yang ditempa itu? Jinkah?, tumbuhankah?, hewankah? Malaikatkah? Iblis telah tercatat sebagai yang terlaknat, mungkinkah dia sadar dan tobat? Tumbuhan, meskipun aku tak mengerti perkataanya, Tuhanku telah mengatakan dia bertasbih membesarkanNya, Hewan juga bertasbih mengagungkanNya, Malaikat, telah tetap takdir mereka sebagai pelayan Tuhan. Apakah untuk itu mereka diciptakan? Dan aku manusia bagaimanakah nasibku? Dunia ini dicipta untuk mengetahui/menyaring, siapa yang benar-benar mengharapkan bertemu denganNya Aku manusia diberi izin untuk berkehendak, Namun apapun kehendakku, tetap kehendakNyalah yang berlaku, Aku yang telah diberi kehendak, Aku hanya berkehendak hidupku, gerak-gerik tingkah lakuku Selalu dibawah ridhaNya, Tapi mengapa begitu sulit hal itu? Apakah ini yang dinamakan ujian? Atau memang diri ini terlalu kotor dan tak pantas untuk dekat denganNya? Atau memang kalau aku dekat denganNya, aku akan sombong, dan tak bisa menjaga rahasia antara Dia dan aku?

 Ketika aku ingin bermesraan dengan Dia, terlalu cepat diri ini merasa dicinta olehNya, Aku menyendiri ditengah malam hening, dengan meluapkan segala keluh kesahku, dan aku merasa aku telah bermunajat, Padahal yang kuluapkan hanya masalahku sendiri, Bukankah itulah tamak, egois? Lantas, dipagi hari aku berjalan, namun aku merasa hampa, karena aku berjalan dengan Tuhanku, Betapa sombongnya aku ketika aku berjalan di atas bumi aku lupa apa yang ku injak, Aku lupa siapa di samping kanan kiriku, di sekitarku, dengan alasan aku telah mendapat nikmat terbesar yang orang lain tak pernah merasakannya. Disaat berjalan aku merasa muak dan jijik dengan orang disekitarku, yang ku pandang mereka lupa akan tugas mereka, Mereka begitu kotor dengan segala tingkah laku mereka, seberapa bersihkah aku? Patutkan perasaan ini muncul padaku? Dan patutkah semua ini kutanyakan? Oooooooh betapa sombongnya diriku Antal mutakabbir yaaa rabb, ana abduka alfaqiir ilaik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar