Senin, 14 November 2011

materi, energi dan informasi (2)

 Oleh Muktar Irawan

Dari penelitian ilmu pengetahuan yaitu penelitian selama ratusan tahun,
telah dibuktikan bahwa materi itu sebenarnya
 adalah cahaya. Cahaya yang terikat.
Jadi yang ada di alam ini semuanya adalah cahaya. Cahaya di dalam cahaya.
Alam semesta ini adalah kumpulan-kumpulan cahaya.


Cahaya itu ada yang bergerak bebas dan ada yang terikat oleh sebuah medan atau daya,
ada medan listrik, ada medan magnet. atau medan elektromagnet, atau medan lainnya.


Dari penelitian sebelumnya bahwa cahaya itu merupakan paket energy.
Energy ini tergantung sang pengamat untuk memilih:
Apakah sebagai materi ataukah gelombang (energy atau daya).

Lho kok, akhirnya semuanya kembali ke ini dan kesini lagi.

Akhirnya kita akan masuk lagi, apakah energy itu?

kita bisa sebutkan banyak sekali energy, namun sebetulnya itu hanyalah jenis-jenisnya,
misalnya energy listrik, energy kimia, energy matahari, energy uap dan lain sebagainya.

secara definisi energy adalah kemampuan
misalnya kemapuan untuk melakukan kerja
atau gaya atau juga daya untuk melakukan sesuatu

Jadi alam semesta ini alah potensi-potensi energy atau energy potensional.
Yang akan berpotensi berubah dari satu energy ke energy yang lain.

Penciptaan alam semesta ini menurut penelitian, adalah:
Alam semesta berisi potensi-potensi
lalu mendadak ada energy yang Maha besar mewujudkan potensi ini
lalu dalam hitungan teramat cepat mendadak ada (Big Bang)
Energy awal ini masih ada dan utuh berada di alam semesta ini
tidak berkurang dan tidak hilang, jumlahnya tetap
tidak mungkin dimusnahkan
yang terjadi adalah perubahan bentuk


Itulah puncak penelitian kecerdasan menggunakan akal jasmani

puncak penelitian hanyalah sampai ke "potensi"
dan "Energy atau kemampuan menggunakan potensi ini".

Enegy ini bahasa lain untuk sesuatu yang manusia tidak tahu,
tidak bisa disebutkan dan tidak bisa diistilahkan yang lain.
sesuat yang tidak ada tapi bisa menjadi ada, itulah energy
sesuatu yang kosong tetapi menjadi isi

sesuatu yang tidak mampu teramati menjadi mampu teramati
ketiadaan menjadi ada
kegelapan menjadi terang
dingin menjadi panas
diam menjadi bergerak
sunyi menjadi suara
apapun yang tidak ada lalu menjadi ada
dalam kecerdasan akal yang tidak tahu

disebutkan karena adanya "energy" yang bekerja padanya

Akal jasmani tak akan mampu menjangkau lebih
disinilah akal ruhani harus mulai bekerja
pengetahuan dari Sang Pencipta

potensi itu adalah ide-ide awal yang Sang Pencipta
ide ini merupakan kumpulan program bawaan setiap potensi ini
yang berada pada atom, pada elektron, proton bahkan lebih dalam lagi
yaitu berada pada batas antara materi dan anti materi
diluar dan di dalamnya, meliputi keduanya yaitau dalam sebuah makna "kun"
atau kehendak Sang Pencipta atau rencana sang Pencipta

ide atau rencana sang Pencipta ini berada dalam setiap potensi atom

juga membawa panduan atau program yang berisi kemungkinan
atau potensi-potensi pengetahuan

maka pertemuan atom menjadi senyawa, mengumpul menjadi sel
dan sel menjadi organ akhirnya menjadi tubuh manusia
sehingga terbentuk sebuah rencana besar dalam wujud manusia
manusia satu terikat dengan rencana besar yang lain
yaitu membangun sebuah peradaban makhluk cerdas

untuk menyaksikan "ke-Maha cerdasan" Sang Pencipta
untuk membuktikan bahwa Sang Maha Creator
adalah Sang Pencipta yang cerdas

Dengan pengamatan yang semakin banyak kita akan semakin mengenal seluruh alam semesta ini.
Sehingga sang pengamat akan sampai pada suatu kesimpulan.
Timbul suatu keyakinan yang dalam tentang keteraturan alam,
keseimbangan alam semesta, keindahan hukum yang mengatur alam ini, kesempurnaan alam ini.

Apakah semua ini terjadi dengan kebetulan?.
Apakah semua ini hanya main-main?.
Apakah semua ini ada tanpa tujuan?.
Semakin dalam, semakin dalam, semakin masuk ke dalam wilayah Sang Pencipta.

Kesadaran sang pengamat akan bersentuhan dengan wilayah atau kekuasaan Sang Maha Sadar.
Dzat yang Mengatur, Dzat yang Menciptakan. Dzat yang Maha Sempurna.
Maha Indah. Maha Kuat. Maha Perkasa.
Maka tak ada lagi kata-kata yang mampu saya tuliskan lagi.
Anda harus merasakan sendiri.


Kecerdasan akal ruhani ini harus dilatih, setiap saat, setiap detik
dengan silatun kepada Allah, dengan dzikir

Untuk melatih ini tahapan seperti seorang pengamat atau peneliti cahaya
yang menggunakan akal jasmani mengamati cahaya

maka jadilah "aku" mengamati jiwa, sama persis seperti observer mengamati cahaya

seorang yang memulai, maka sebaiknya mengamati jiwa sebagai materi atau partikel

- mengamati efek jiwa sebagai materi
- mengamati efek jiwa seperti gelombang yang menjalar dalam media (raga),
misalnya emosi, marah, sedih, kecewa dan sebagainya
- mengamati efek listrik dan efek magnet jiwa ketika melalui raga
mengamati radiasi atau medan-medan yang mempenaruhi jiwa, medan materi dan lain sebagainya
- mengamati jiwa secara keseluruhan materi dan gelombang
- mengamati jiwa sebagai daya atau energy, amati daya-daya apa saja yang ada dan berpengaruh

Ketika pengamatan terus dilakukan, maka aku mampu meloncat, mengamati potensi-potensi
mengamati makna-makna, ide bawaan yang ada dalam tubuhku.

semoga suatu saat mampu membaca "rencana Allah" yang berupa potensi-potensi
yang ada di tubuhku di alam di sekelilingku.

Melatih ini akan mendapatkan "intuisi" sebagaimana Newton, Archimedes atau Einstein,
mendapatkan hukum-hukum Tuhan yang berlaku di alam semesta ini.



"Kecerdasan Meliputi Alam Semesta"

 
 
Dari seluruh perkembangan ilmiah dewasa ini yang begitu hebat,
akhirnya munculah sebuah pengakuan dari akhli ilmu pengetahuan  tersebut
tentang penciptaan alam semesta dan keberadaan alam semseta ini, yaitu
adanya perancangan cerdas (intelligent design)
 
Penggagas salah satunya oleh Anthony Flew, yang terkenal sebagai pembela ateisme selama bertahun-tahun,
mencerminkan sebuah pemandangan terakhir dalam proses keruntuhan yang dialami materialisme (Ateis)
Ilmu pengetahuan modern telah menyingkap keberadaan suatu
"kecerdasan yang meliputi alam semesta", yang dengannya menyingkirkan ateisme
bayi yang dibesarkan oleh kaum ateis ternyata terbukti meruntuhkan mereka sendiri
walaupun tentu saja upaya untuk membangun kembali masih terus diperjuangkan
 

Penelitian ilmiah terhadap cara kerja sel dan partikel-partikel penyusun atom materi
telah mengungkap fakta ini tanpa dapat dibantah:
 
Kehidupan dan alam semesta dimunculkan menjadi ada dari ketiadaan
oleh kehendak dari suatu wujud yang memiliki kecerdasan dan kearifan yang Maha Tinggi.
Tidak ada keraguan bahwa pemilik pengetahuan dan kecerdasan yang meliputi alam semesta di seluruh tingkatannya adalah Allah Yang Mahakuasa.
Allah menyatakan kebenaran ini dalam Al Qur'an:
 
 
Dan kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. 
Sesungguhnya Allah Maha luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui ." (Al Qur'an, 2:115)




Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar