Misteri Peninggalan Nabi Sulaiman AS.
Sebuah misteri kerap kali memunculkan berbagai pembacaan dan pemaknaan yang lantas berujung pada wacana yang kontroversial. Begitu pun dengan keberadaan candi Borobudur. Sebuah bangunan monumental yang termasuk salah satu keajaiban dunia dan diakui sebagai warisan dunia (world haritage), tidak luput dari berbagai dugaan yang lantas memunculkan berbagai kontroversi, yang justru menjadikan keberadaan Borobudur semakin menarik untuk dipelajari. Sebuah kontroversi yang sangat menarik adalah adanya wacana yang menyatakan bahwa Candi Borobudur adalah bangunan bersejarah peninggalan Raja Sulaiman, yang nota bene adalah salah satu Nabi Allah yang diimani oleh umat Islam.
Adalah KH. Fahmi Basya, seorang dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang pertama kali mengangkat wacana tentang keberadaan Candi Borobudur sebagai warisan Nabi Sulaiman. Tentu saja, wacana ini serta merta mendapat reaksi beragam dari berbagai kalangan, dari mulai yang setuju, ada yang skeptis, dengan membiarkan wacana itu bergulir begitu saja, hingga ada yang keras, dengan menyangkal serta mentertawakan. Namun, tak sedikit pula yang bersikap biasa saja bahwa wacana itu hanyalah sebuah sensasi yang tak berdasar dan tak perlu ditanggapi.
Terlepas apakah percaya atau tidak, tampaknya wacana unik ini cukup menarik untuk diangkat dan diketahui oleh masyarakat luas sebagai bentuk apresiasi bagi sebuah kajian keilmuan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Seorang KH. Fahmi Basya sebagai dosen dan peneliti, tentu saja tidak asal-asalan dan ngawur dalam melontarkan wacana ini, melainkan tentunya setelah melakukan penelitian dan penemuan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dari beberapa riset yang dilakukan KH. Fahmi Basya bersama dengan Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan, disebutkan bahwa sebenarnya Candi Borobudur adalah bangunan yang dibangun oleh tentara nabi Sulaiman termasuk di dalamnya dari kalangan bangsa jin. Konon, Sulaiman adalah Nabi sekaligus Raja yang memiliki kemampuan menaklukkan besi dan juga menaklukkan gunung hingga kemudian dikenal sebagai Raja Gunung. Di Nusantara ini, yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “Syailendra”. Menurut DR. Daoud Yoesoef, Syailendra berasal dari kata Syaila dan Indra. Syaila = Raja dan Indra = Gunung.
Masih menurut KH. Fahmi Basya, sangat sedikit masyarakat yang mengetahui bahwa di Candi Borobudur sendiri sebenarnya sangat banyak ditemukan simbol-simbol tentang Islam. Dari hasil ekspedisi dan penelitian yang dilakukannya, ditemukan juga fakta baru mengenai indikator-indikator tentang adanya kisah Nabi Sulaiman dan ratu Saba di Candi Borobodur dan Ratu Boko. Dari penelitian tersebut, juga disebutkan bahwa nama-nama daerah tertentu di Jawa Tengah seperti nama Sleman diduga berasal dari kata Sulaiman dan Wonosobo berasal dari Hutan Ratu Shaba.
Akhirnya semua kembali kepada anda pembaca...percaya atau tidak?...itu hak pribadi anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar