Setiap daerah memiliki makanan khas yang menjadi brand daerah tersebut. Di Jambi, yang cukup terkenal adalah tempoyak, gulai tepe ikan, dan pindang ikan. Ketiga menu khas Jambi itu memiliki cita rasa sendiri dan sudah terkenal sampai ke luar daerah.
Tempoyak merupakan makanan yang berasal dari buah durian yang difermentasikan. Rasanya sangat mengundang selera. Tidak ada orang asli Jambi yang tidak pernah mencicipi makanan terbuat dari asam durian itu.
Tempoyak asli Jambi biasanya baru bisa ditemukan di Jambi ketika musim durian tiba. Tempoyak bisa digunakan untuk membuat berbagai menu seperti gulai—gulai tempoyak—yang cukup terkenal dan menjadi menu utama beberapa restoran dan rumah makan yang menjajakan masakan khas Jambi.
Selain gulai, tempoyak juga bisa dibuat untuk jenis masakan lain seperti sambal tempoyak dan gulai tempoyak ikan sungai. Tempoyak Jambi sangat lezat jika dimasak menggunakan ikan sungai. Bumbu yang digunakan adalah cabai dan kunyit yang dihaluskan. "Kemudian dicampur air, panaskan hingga mendidih, lalu masukkan ikan," kata Nyimas Farida, pemilik rumah makan yang menyediakan masakan khas Jambi.
Menurut Nyimas, tempoyak berbeda-beda rasanya, tergantung pengasaman durian yang telah dilakukan. "Jika terbuat dari durian asli, rasanya pasti lebih asli dan enak," ungkapnya. Aroma khas dari gulai tempoyak beserta rasanya menjadikannya memiliki citarasa tersendiri.
Meski gulai tempoyak dan pindang ikan juga bisa ditemui di daerah lain selain Jambi, rasanya pasti berbeda. "Beda pindang Palembang dan pindang Jambi adalah penggunaan buah nanas," katanya.
Pindang Jambi tidak menggunakan nanas, seperti pindang khas Palembang. Hanya meggunakan bumbu seperti kunyit, jahe, lengkuas, serai, bawang putih, dan bawang merah serta cabai. "Jika pindang daging, semua bumbu dihaluskan. Sedangkan memasak pindang ikan, bumbu tersebut diiris-iris saja," jelasnya.
Selain dua masakan di atas, Jambi juga memiliki masakan khas lain, yakni gulai tepe ikan dan malbi. Gulai tepe ikan terbuat dari ikan gabus yang dihaluskan dicampur tepung dan telur, kemudian diadon hingga meyerupai adonan pempek. Kemudian adonan direbus, setelah dingin dipotong persegi, dan dimasukkan ke gulai santan.
"Masakan ini khas Seberang (Seberang Kota Jambi) . Citarasa asam nanas sangat terasa dalam gulai itu," jelas Nyimas lagi. Sementara malbi adalah masakan gulai daging, namun memiliki citarasa manis karena dimasak dengan kecap dan sedikit gula merah. "Namun rasa gurih tetap tercipta dalam masakan itu," katanya.
SUMBER: HARIAN JAMBI INDEPENDENT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar