ku genggam lentera di tangan kiri....
meraba gelap menyusuri lorong hati nan sunyi...
selasar malam membuatku meyakini yang tak kumengerti...
bayang tanpamu membuat bulu romaku berdiri...
kuremas janji di tangan kanan agar ia tak pergi kemana...
lisanku telah memahatnya dalam ukiran-ukiran cinta...
kusajikan di hadapan dunia yang sesekali mengantam tak terduga...
gelora kita sedang membangun rumah teramat indah duhai lelakiku yang penuh asa....
seperti kita menaklukkan halang rintang hidup hari kemarin...
semoga tak lagi ada air mata yang membasahi titian.
karena tak henti harap untuk melanjutkan perjalanan...
hingga asa, rasa dan cinta sampai di penghujung kehidupan....
meraba gelap menyusuri lorong hati nan sunyi...
selasar malam membuatku meyakini yang tak kumengerti...
bayang tanpamu membuat bulu romaku berdiri...
kuremas janji di tangan kanan agar ia tak pergi kemana...
lisanku telah memahatnya dalam ukiran-ukiran cinta...
kusajikan di hadapan dunia yang sesekali mengantam tak terduga...
gelora kita sedang membangun rumah teramat indah duhai lelakiku yang penuh asa....
seperti kita menaklukkan halang rintang hidup hari kemarin...
semoga tak lagi ada air mata yang membasahi titian.
karena tak henti harap untuk melanjutkan perjalanan...
hingga asa, rasa dan cinta sampai di penghujung kehidupan....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar